cita cita

Ini keluargaku ... cita citaku :
  1. hafal Al quran
  2. bisa gapai cita-citaku jadi pengusaha di bidang kuliner
  3. beliin ibu jeep bwat off road
  4. buatin ayah bungalau
  5. buat rumah elegan tp minimalis
  6. beli bebek ma entok wat ibu 
  7. beliin adikku yang cowok CBR 250cc
  8. beliin mobil yg elegan wat adikku yang cewek
  9. punya suami yang baik hati dan tidak sombong, terutama agama e yang TOP BGT
  10. kalau uda punya anak pengen beliin motor cross

»»  READMORE...

manajemen penjualan

RANGKUMAN
MANAJEMEN PENJUALAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kepenjualan
Yang dibina oleh Ibu sopiah


Disusun oleh:
Wahyu Tama .K.                               (109411417810)











UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
Oktober 2011


KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan  hidayah serta inayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan  makalah yang berjudul “Manajemen Penjualan”. Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepenjualan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Shopiah yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu terselesainya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pihak-pihak yang berkepentingan pada khususnya.

Malang, 09 Oktober 2011






Daftar Isi
Cover ............................................................................ i
Kata Pengantar.............................................................. ii
Daftar Isi....................................................................... iii
A.    Pendahuluan............................................................ 1
B.     Tugas Manajemen................................................... 2
C.     Motivasi ................................................................. 7
D.    Gaya / kultur Manajemen........................................ 12
E.     Perencanaan dan kontrol......................................... 14
F.      Kesimpulan............................................................. 18






A.  PENDAHULUAN

Manajemen penjualan merupakan suatu pekerjaan yang sulit karena ini adalah salah satu dari beberapa hubungan dalam dunia usaha yang mempunyai ciri khas Manajer jarang sekali bertemu staf. Pekerjaan ini biasanya bukan merupakan manajemen tatap muka, Bidang ini sering menimbulkan permasalahan dalam hal motivasi dan moril/semangat juang dalam kelompok penjualan.
          Pada saat yang sama kompetisi meningkat pada semua pasar karena penawaran melebihi jumlah permintaan dan produk-produk dan jasa-jasa dengan cepat dapat di tiru . penawaran menjadi bersifat internasional secara cepat sehingga para menajer penjualan tidak hanya di sibukkan oleh kompetisi di dalam negeri saja.
Banyak industri di semua negara telah dideregulasi atau di swastakan, dan banyak badan pemerintah dan badan sosial telah di paksa atau terpaksa menjadi lebih berorientasi pada penjualan. Tuntutan akan standar pelayanan konsumen yang semakin lebih baik, yang di timbulkan oleh semakin meningkatnya pilihan konsumen, bahkan telah mengakibatkan pemerintah menggalakan “Hak-Hak Masyarakat” dan standar pelayanan konsumen.
Armada penjualan sangat terkait erat dengan semua perkembangan ini. Pada beberapa industri,  ribuan Manager penjualan telah di angkat. Pengangkatan ini sering dilakukan dengan mengalihkan staf yang ada ke tugas pekerjaan baru dalam waktu yang singkat
Dengan pekerjaan sedemikian penting yang haru dilakukan, sangatlah mengecewakan melihat begitu banyak manajer penjualan yang salah penempatan, di latih, dan di beri motivasi dengan kurang baik dalam rangka melaksanakan tugas pekerjaan yang sangat kompleks ini. Keinginan untuk menulis jurnal literatur ini timbul karena saya ingin lebih mendalami manajemen penjualan.





B.  TUGAS MANAJEMEN KEPENJUALAN

Penjualan merupakan suatu kegiatan yang dimulai ketika syuatu produk telah jadi, ada  dan setelah terjadi transaksi penjualan, jadi penjualan adalah ilmu atau seni yang mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa yang ditawarkan walaupun bagian dari pemasaran peran penjualan didalam keberhasilan bisnis sangat besar karena peran dalam usaha,  inilah yang sebenarnya secara langsung menghasilkan pendapatan atau penerimaan dari perusahaan.
Manajemen Penjualan adalah suatu proses perencanaan , pengorganisasian, implementasi, pengendalian terhadap aktifitas kegiatan menjual yang dilakukan oleh perusahaan melalui tenaga penjualan.manajemen penjualan termasuk kegiatan penarikan, pemilihan, perlengkapan, penugasan, penentuan rute, supervise, pembayaran dan pemotivasian serta pengembangan kemampuan yang diberikan kepada tenaga penjual.
Tujuan manajemen penjualan adalah mencapai hasil pengembangan usaha yang di rencanakan  dengan cara memotivasi anggota kelompok penjualan untuk melaksanakan tugasnya sampai batas kemampuan terbaiknya.
Tugas-tugas standar  manajemen penjualan :
1.   Perencanaan              : proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
2.   Pengorganisasian      : sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.   Pengendalian            : suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu.
4.   Rekrutmen                : serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja denganmotivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.( Henry Simamora (1997:212)
5.   Pelatihan                   : proses melatih; kegiatan atau pekerjaan
6.   Pemberian motivasi   : sesuatu yang menggerak dan mengarahtuju seseorang dalam tindakan-tindakannya sama ada secara negatif atau positif
Tugas terbesar yang mempengaruhi hasil adalah “Tugas yang berhubungan dengan manusia” yaitu pelatihan dan pemberian motivasi.

Proses Manajemen Penjualan
Setiap adanya proses penjualan mempunyai strategi penjualan ditetapkan maka untuk selanjutnya maka manajemen tentu harus melaksanakannya dan mengelola pelaksanaan penjualan. Kegiatan  pengelolaan dimulai dari perencanaan penjualan yang meliputi pengenalan pasar dan peran mendesain organisasi dan struktur organisasi penjual, meramalkan penjualan menentukan objective penjualan dan manajemen waktu dan didalam penentuan tujuan harus diturunkan dari tujuan perusahaan pada tingkat manajemen yang lebih tinggi,tingkatan tujuan penjualan terdiri dari tujuan korporasi unit bisnis,pemasaran dan penjualan yang beberapa tingkatan sampai ketujuan individu tenaga penjual.

Teknik penjualan
Teknik penjualan merupakan cara-cara atau kiat-kiat yang dilakukan oleh penjual dalam rangka meraih konsumen. Ada lima langkah dalam melakukan
Cara-cara Penjualan,yaitu:
1.    Tentukan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk menentukan kebutuhan konsumen haruslah terlebih dahulu diadakan semacam pengamatan atau penelitian sederhana terhadap kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, Berapajumlahnya, siapa yang membutuhkan dan kapan mereka memerlukan?





2.    Pilihlah Pasar sasaran Khusus
Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
a.    Pasar individual adalah pasar yang memberikan layanan kepada individu-individu tertentu untuk memenuhi kebutuhan secara individual. Jenis pasar ini sangat cocok untuk perusahaan kecil dan menengah.
b.    Pasar khusus yaitu pasar yang memberikan pelayanan khusus untuk konsumen tertentu, misalnya petani, pegawai negeri, pedagang dan sebagainya Jenis pasar khusus sangat cocok untuk perusahan kecil.
c.    Pasar tersegmentasi yaitu pasar yeng menyediakan pelayanan bagi kelas konsumen tertentu, misalnya untuk pelanggan kelas berpendapatan tinggi,kelas pelanggan berpendapatan sedang dan kelas pelanggan berpendapatan rendah. Konsumen dikelompokan berdasarkan geografis (desa, kota),demografis (jenis kelamin, usia,pendaptan, tingkat pendidikan) dan kelas sosial (tingkat sosial, gaya hidup), serta faktor perilaku.
3.    Tetapkan Posisi Pasar
Setelah menentukan segmentasi pasar, perusahaan harus menentukan posisi pasar yang ingin diduduki segmen tersebut. Menetapkan posisi pasar ialah menyusun produk ditempat yang lebih jelas, khas, sehingga menimbulkan hasrat terhadap produk tersebut dalam pikiran konsumen daripada produk sejenis yang lain.
4.    Tempatkan Strategi Penjualan dalam Persaingan
Perusahaan harus lebih siap untuk melakukan bauran pemasaran sebagai strategi dalam pengelolaan perusahaan. Bauran pemasaran adalah kombinasi penawaran produk,penetapan harga, metode promosi, dan sistem distribusi untuk menjangkau kelompok konsumen tertentu.
5.    Pilih Strategi penjualan yang paling Tepat.
Memilih strategi dengan menempatkan keempat bauran pemasaran, produk, harga,  promosi, dan distribusi. Untuk melakukan program penjulan harus dilakukantahapan-tahapan sebagai berikut :



a.    Persiapan sebelum penjualan
Kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan tenaga penjualan dengan memberikan pengertian tentang barang yang akan dijual, pasar yang akan dituju,dan teknik penjualannya.
b.    Penentuan Lokasi Pembeli Potensial
Tahap kedua adalah menentukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasarannya. Dari lokasi inilah dapat disusun daftar calon pembeli atau pembeli potensial.
c.    Pendekatan Pendahuluan
Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari semua masalah tentang calon pembelinya. Selain itu,perlu juga mengetahui tentang produk atau merk apa yang sedang digunakan dan bagaimana reaksi konsumen untuk membeli suatu produk.Beberapa informasi perlu dikumpulkan untuk mendukung penawaran produk kepada pembeli, misalnya tentang kebiasaan membeli, kegemaran dan kesukaan konsumen. Semuanya merupakan pendekatan pendahuluan terhadap pasarnya.
d.   Melakukan Penjualan
Penjualan permulaan dilakukan untuk memikat calon konsumen,kemudian diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka, dan pada akhirnya penjual melakukan penjualan kepada pembeli.
e.    Pelayanan Sesudah penjualan (Purna jual)
Kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pembeli membelidan membayar barang yang dibelinya, tetapi perlu memberikan pelayanan purna jual. Pelayanan purna jual diberikan untuk barang-barang tahan lama seperti elektornika, lemari es, kendaraan bermotor, televisi. Pelayanan purna jual ini banyak macamnya, seperti garansi, reparasi dan pengantaran barang.








Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan
Kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1.      Kondisi dan Kemampuan Penjual.
Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasaitu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua.Penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.untuk maksud tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yaitu :
a.    Jenis dan karakteristik barang yang di tawarkan.
b.    Harga produk.
c.    Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah penjualan,garansi dan sebagainya.

2.    Kondisi Pasar.
Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.
Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:
a.    Jenis pasarnya
b.    Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
c.    Daya belinya
d.   Frekuensi pembelian
e.    Keinginan dan kebutuhan para konsumen harga produk tersebut.

3.    Modal.
Modal dalam usaha angat di butuhkan dalam membangun perusahaan. Modal adalah salah satu factor penunjang jalannya proses usaha. Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat pembeli. untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha,seperti: alat transport, tempat peragaan baik didalam perusahaan maupun di luar perusahaan,usaha promosi,yang hanya dapat dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah modal yang diperlukan.

4.    Kondisi Organisasi Perusahaan.
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian penjualan yang dipegang orang-orang tertentu yang ahli di bidang penjualan.

5.    Faktor lain.
Faktor-faktor lain, seperti : periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah,      sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat,kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil kegiatan ini lebih jarang dilakukan.

C.  MOTIVASI

Motivasi adalah sesuatu yang membuat seseorang melakukan tugas/pekerjaab tertentu, dan sesuatu yang membuatnya mencurahkan segala usaha dan energi pada aoa yang dilakukannya. Motivasi berbeda-beda keadaan dan kekuatannya pada masing masing individu, tergantung pada gabungan pengaruh tertentu dn waktu yang tertentu pula.
Berikut adalah definisi motivasi menurut para ahli :
1.     T. Hani Handoko , motivasi adalah keadaan individu seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan.
2.     A. Anwar Mangkunegara , motivasi adalah memberikan pengertian motivasi dengan kondisi yang berpengaruh membangkitkan, memelihara dan mengarahkan tingkah laku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
3.     Chung and Maggison , motivasi adalah tingkat usaha yang dilakukan seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan performa kerja.
Motivasi merupakan hal yang vital bagi individu agar dapat melakukan yang terbaik. Jika paea pegawai diberikan kesempatan untuk meraih kinerja yang baik dan memiliki ketrampilan yang diperlukan, maka efektivitasnya tergantung pada motivasi mereka. Sikap sikap dan perilaku armada penjualan sering menunjukan ada atau tidaknya motivasi.

Tidak adanya motivasi
Para karyawan yang tidak diberi motiivasi atau yang tidak memiliki motivasi sering menunjukan :
·      Sikap apatis dan acuh tak acuh terhadap pekerjaan
·      Catatan kehadiran yang buruk dan mangkir kerja yang tinggi
·      Melebih-lebihkan sebab-sebab/kesukaran yang bisa menimbulkan masalah, pertengkaran dan keluhan
·      Tidak adanya kerjasama dalam menangani permasalahan atau kesukaran
·      Menolak perubahan dengan alasan yang tidak tepat
Para manager penjualan umumnya menyesalkan tidak adanya motivasi dan minat tehadap perusahaan dan kerja. Banyak orang mengalihkan kelebihan energi dan bakat mereka ke hobi dan semata-mata menganggap pekerjaan mereka sebagai suatu cata mencari nafkah supaya mereka memenuhi tantangan kehidupan hanya dalam kegiatan-kegiatan waktu senggang.  Persoalannya bukanlah waktu santai sebagai sesuatu yang dikejarm tetapi kerja yang membosankan harus dikecam.

Memahami Motivasi
Para manager penjualan seharusnya melakukan tindakan berikut ini pada interval waktu yang  teratur . Untuk setiap anggota kelompok penjualan, tuliskanlah tiga motivator utama dakam urutan prioritasnya dan tiga demotivator utama. Kemudian mintalah setiap anggota kelompok penjualan untuk lakukan hal yang sama.
Jika ada perbedaan yang berarti antra penilaian anda dengan penilaian sendiri dari anggota-anggota kelompok, mungkin anda kurang dekat dengan individu atau kelompok secaara keseluruhan. Pemahaman yang tepat mengenai apa yang memotivasi dan mendemotivasi individu merupakan kunci efektifitas sebagai seorang motivator.
Jangan takut untuk menanyakan secata teratur tentang motivasi, misalnya pada setiap kunjungan pelatihan atau rapat penjualan. Cobala untuk bersika[p terbuka tentang motivasi, dan jangan takut untuk membicarakan setiap faktor yang mempengaruh motivasi, termasuk masalah pribadim hubungan dalam kelompok atau gaya managemen anda sendiri. Kejujuran dan kedekatan membuahkan rasa hormat dan pengertian.

Riset Mengenai motivasi
Selama bertahn-tahun, ilmuwan perilaku yang semakin meningkat jumlahnya telah melaksanakan penelitian mengenai apa yang membuat orang tergerak. Adalah salah untuk mengabaikan pengetahuan yang di dapay dari penelitian/riset ini, tetapi sama salahnya untuk menganggap bahwa setiap gagasan yang ada di dalamnya merupakan kunci untuk memecahkan masalah memotivasi seseorang. Sebagian hasil penemuan ini, bagaimanapun juga , benar benar memberikan pemahaman mengenai arti praktis yang berguna bagi manajer lini.
Doglas Mc Gregor menyatakan bahwa kebutuhan manusia dapat dijelaskan dalam suatu hirarki . pada dasar segita yang terdapat kebutuhan kebutuhan sifat hewani kita untuk pemeliharaan diri untuk tidur, makanan dan air , perlindungan dan kesehatan, kebutuhan ini bersifat mendasar, seperti yang dikatakan orang dengan tepat, orang tidak hidup hanya dengan nasi sajaa, kecuali ketika tidak ada makanan. Sekali kebutuhan ini dipuaskan, maka kebutuhan ini berhenti menjadi motivator yang kuat untuk suatu tindakan.
Singkatnya, orang dapat memotivasi dirinya sendiri. Tugas Manager adalah menciptakan kondisi kerja yang didalamnya, dan melaluinya motivasi diri dapat menemukan penyalurannya. Dalam situasi dimana penyaluran ini sulit dicapai seperti dalam kerja yang membosankan dan bersifat pengulangan gaji yang lebih besar tetap merupakan yang sangat penting, karena para pekerja terpaksa mencari kepuasan di luar situasi kerja.
Fredick Herzberg bertanya kepada banyak orang dalam pekerjaan yang berbeda dengan jenjang yang berbeda untuk mempertimbangkan dua hal :
“ jelaskan kapan anda merasa sangat senang dengan pekerjaan anda “
“ jelaskan kapan anda merasa sangat tidak senang dengan pekerjaan anda “
          Setelah petugas independen melakukan anilisis isi dari peristiwa ini, dua kumpulan faktor yang berbeda di temukan. Simpulkan urutan dan frekwesi dari muncunya faktor-faktor ini dalam 2 studi pertama.
1.    Ketidakpuasan
Dalam kalimat Hezberg, ‘ Anda hanya menghilangkan ketidakpuasan, Anda tidak membuat orang bahagia. Faktor ini berhubungan dengan konteks pekerjaan. Herzberg menyebut faktor ini ‘faktor hiegenis’.
2.    Kepuasan
Faktor-faktor pada gambar sebelah kanan sedikit sekali berhubungan dengan uang dan status, sangan berhubungan dengan prestasi dan tanggungjawab. Faktor ini berhubungan dengan isi/kandungan pekerjaan. Herzberg menamakannya ‘motivator’.

Perubahan Dalam Memotivasi
Perubahan adalah hal yang biasa. Perubahan merupakan bagian yang melekat dari kehidupan. Kalau begitu mengapa semua orang menolaknya.
Sir Barnes Wallis pernah mengatakan , ‘kita semua bersifat curiga tehadap ide-ide orang lain’
Dapatkah penolakan terhadap perubahan dianggap sebahao abnormal atau penyakit? Suatu pendapat mengatakan bahwa penolakan itu lebih berupa gejala daripada suatu penyakit.
Jika penolakan memang muncul, kemunculannya seharunya tidak di anggap sebagai sesuatu yang harus diatasi. Sebaiknya penolakan itu dianggap suatu bendera merah yang bergguna – suatu tanda bahwa ada sesuatu yang salah.
Perubahan dalam memotivasi dan mengelola memerlukan :
·      Kerjasama penuh dari semua pihak yang terkait dalam usaha
·      Metoda komunikasi yang efektif
·      Umpan balik efektif yang mengenai initi kemajuan dan hambatan-hambatan yang berguna dalam pembuatan keputusan.

KALAU BEGITU BAGAIMANA MANAGER HARUS MEMPERKENALKAN PERUBAHAN?
a.    Rencanakan
Mempertimbangkan siapa yang akan terkena dan bagaimana perubahan itu akan mempengaruhi mereka
b.    Jelaskan
Kebutuhan akan perubahan – para manager menjelaskan sampai ke semua pihak yang berpengaruh
c.    Konsultasikan dengan pihak-pihak yang terpengaruh atau perwakilannya
d.   Analisis
e.    Komunikasi dan perubahan
f.     Laksanakan
g.    Menindak lanjuti

BEBERAPA PERMASALAHAN
·      Rencana itu dipandang tidak adil ketika membandingkan Imbalan satu petugas penjualan dengan lainnya untuk pekerjaan atau hasil.
·      Imbalan keuangan tambahan atas peningkatan usaha terlalu rendah sehingga tidak menghasilkan motivasi nyata, atau teralu tnggi dibandingkan dengan nilai usaha penjualan dkeluarkan.
·      Adalah sukar untuk secara langsung menghubungkan peningkatan usaha dengan peningkatan penjualan atau keuntungan.
·      Rencana komisi membatasi ruang gerak armada penjualan
·      Komisi dibayarkan setelah dillakukan peningkatan usaha dan tidak dipandang sebagai hal yang langsung berhubungan dengan peningkatan usaha itu.
·      Kerumitan mekanisme untuk melaksanakan pembayaran komisi
·      Mendasarkan rancangan ini semata-mata pada volume bisnis dengan tidak mempertimbangkan profitabilitas.
·      Menghargai terlalu tinggi elemen keberuntungan.

KRITERIA PEMBAYARAN KOMISI
Jika situasi pemasaran bersifat kondusif untuk membayar staf penjualan sebagian besar dengan komisim petunjuk berikut ini harus dilaksanakan jika di inginkan motivasi yang meningkat
1.    Sejauh mungkin imbalan keuangan tambahan harus dikaitkan langsung dengan ketrampilan dan usaha setiap petugas penjualan dan tidak terlalu dipengaruhi oleh kondisi-kondisi diluar kontrol.
2.    Proporsi yang wajar dari gaji total petugas harus dalam bentuk haji tetap.
3.    Jangka waktu penerimaan komisi harus sesingkat mungkin,
4.    Metoda penghitungab pembayaran harus dimengerti oleh armada penjualan.
5.    Besarnya komisi yang dapat dibayar harus cukup tinggi sehingga membangkitkan motivasi tanpa menimbulkan pemborosan pada perusahaan.
6.    Rencana komisi harus dirancang sedemikian rupa sehingga dalpat dipakai untuk memberi inisiatif yang berkelanjutan kepada petugas penjualan yang baru maupun lama.

D.  GAYA/ KULTUR MANAJEMEN

Gaya manajemen sangat dipengaruhi oleh kultur perusahaan perusahaan ini biasanya banyak di pengaruhi oleh Kepala Eksekutif/Dewan Direksi.
Praktek-praktek perusahaan yang berhasil yang sama dengan praktek-praktek perusahaan jepang tersohor itu disebut “enam S” :
1.    Strategi
2.    Struktur
3.    Sistem
4.    Staff
5.    Style
6.    Skill



Gaya-gaya manajemen penjualanyang unggul
Model yang di kembang kan oleh Buzzota, Lefton, dan Scherberg ini merupakan cara yang sangat baik untuk menganalisis gaya anda sendiri dan mempertimbangkan cara cara di dalamnya anda dapat mengubah perilaku anda. Situasi yang dihadapi, kultur perusahaan, dan kepribadian anda ataupun kelompok, juga mempengaruhi gaya yang akan dilakukan , tetapi secara umum gaya yang hampir pasti akan menang dalam hampir semua situasi melalui motivasi positif.

Kepemimpinan yang berpusat pada tindakan
Pendekatan yang terkenal dengan sebutan kepemimpinan yang berpusat pada tindakan (ACL,Action-centered Leadershi) menyeimbangakan gaya manajemen pada tiga pekerjaan Manajemen Penjualan :
1.    Menyelesaikan tugas
2.    Membangun kelompok
3.    Memuaskan Individu-Individu

Kepribadian
Dalam mencoba menemukan gaya manajemen yang tepat untuk armada penjualan (baik secara kelompok maupun individu), adalah penting untuk memahami kepribadian anda sendiri dan kepribadian setiap anggota kelompok.
          Ada banyak konflik kepribadian, biasanya berdasarkan kuesioner (di antaranya, profil Myers-Briggs yang banyak sekali di pakai di seluruh dunia) . profil kepribadian yang digunakan, suatu nilai dan keterangan akan diberikan pada aspek-aspek seperti berikut :
1.    Introversi/exstraversi
2.    Penalaran/intuisi
3.    Pemikiran/perasaan
4.    Pertimbangan/persepsi(kategori Myers-Briggs)


Kemudian gabungan karakteristik akan menghasilkan satu jenis kepribadian, misalnya :
·      Tradisionalis/yudisial
·      Pemecah persoalan/negosiator
·      Visioner
·      Katalisator
Pengetahuan tentang kepribadian sedikitnya dapat membantumanajer penjualanmenjadi pekah terhadap orang lain dan bertindak dengan benar. Sedangkan ketidak acuhan terhadap kepribadian hanya dapat menimbulkan perilaku kaku yang stereotype bukan berdasarkan pemahaman.

Kepemimpinan
Gabungan ketrampilan motivasional yang kuat dan gaya manajemen yang memadai menghasilkan apa yang dimiliki oleh semua manajer penjualan yang berhasil.  Dalam armada penjualan modern, pemimpin yang berhasil akan memiliki keterampilan dalam bidang-bidang seperti :
·      Pelibatan individu/kelompok
·      Kepemilikan
·      Pemberian kekuasaan
·      Kebebasan
·      Pengembangan manusia
·      Demokrasi
·      Kerja kelompok
·      Komunikasi
·      Inovasi
Hal tersebut di atas akan menghasilkan struktur yang datar, berorientasi pada manusia dengan kontribusi maksimum dari kelompok, bukan struktur perintah yang hirarkis, tidak manusiawi, yang masih bersifat endemik.




E.  PERENCANAAN DAN KONTROL

Banyak manajer penjualan kurang memperhatikan manfaat-manfaat motivasional dari satu sistem perencanaan dan kontrol yang baik. Mereka memperlakukan aspek manajemen penjualan ini sebagai sesuatu yang mekanis dan membosankan dan akibatnya menghasilkan suatu proses yang demotivasional.
Perencanaan adalah suatu sikap pikiran dan juga merupakan suatu proses, yang dirancang untuk :
a)    Meramal kecenderungan kecenderungan masa depan yang mempengaruhi usaha.
b)   Mempengaruhi tujuan apa yang seharusnya kita capai
c)    Menjelaskan bagaimana kita merencanakan pencapaian sasaran-sasaran kita
d)   Memberi umpan balik bagaimana kita melakukan usaha di bandingkan dengan rencana.
e)    Bertindak, bukan hanya bereaksi
f)    Memusatkan pada kegiatan kegiatan untuk mencapai hasil.
Masalah masalah utama dalam perencanaan penjualan adalah :
1.     Perancanaan hanya sekedar angaran bukan rencana (yaitu “apa”, bukan “bagaimana”)
2.    Tidak adanya keterlibatan dan rasa memiliki dalam diri armada penjualan dalam perencanaan.
3.    Analisis penjualan yang buruk.
4.    Tidak adanya visi dan strategi penjualan dalam diri menejemen.

Proses perencanaan – Dari atas kebawah lawan dari bawah keatas :
1.      DARI ATAS KE BAWAH (TOP-DOWN)
Isu penting dalam menejemen penjualan yang berhasil adalah menciptakan sistem penetapan sasaran dan perencanaan yang bersifat realistis, adil dan motifasional.



Bahaya bahaya sistem penetapan sasaran “dari atas kebawah” :
a)    Sasaran sasaranya tinggi dan tidak realistis jika dibandingkan dengan potensi wilayah pada beberapa daerah.
b)   Sasaran sasaran rendah dan tidak realistis pada daerah daerah yang berpotensi tinggi.
c)    “berhenti” jika sasaran dilihat tidak relistis.
d)   Tingkat keluar masuk staff tinggi.
e)    Semangat rendah karena tidak adanya keterlibatan dan rasa memiliki terhadap sasaran sasaran.

Metode metode alokasi perusahaan, misalnya :
a)    Sasaran dibuat sama untuk setiap orang.
b)   Sasaran dibuat menurut jumblah penduduk suatu wilayah.
c)    Sasaran dibuat menurut metode indek daya beli.
d)   Sasaran dibuat menurut taksiran ukuran pasar.
e)    Sasaran dibuat menurut prestasi penjualan sebelumnya.

2.      DARI BAWAH KEATAS (BOTTOM-UP)
Penetapan sasaran dari bawah keatas mempunyai banyak keungulan melebihi metode dari atas kebawah tetapi juga memerlukan jangka waktu yang lebih lama untuk perencanaan dan lebih banyak ketrampilan peramalan.
·         Rencana rencana penjualan
Rencana penjualan harus bisa menutup celah antara garis kecenderungan dan garis sasaran. Garis kecenderungan berarti bahwa bagian besar dari sasaran penjualan akan dicapai tanpa tindakan baru, yang berarti pelanggan yang ada dan sembarang penggaruh akan menghasilkan kecenderungan bisnis yang berarti- mungkin 75 persen dari sasaran tahunan. Garis sasaran dan rencana penjualan perlu keharmonisan, yaitu penggujian sasaran, tetapi dapat dicapai oleh rencana penjualan yang telah ditetapkan.
·         Format rencana penjualan
1.    Analisis informasi
2.    Sasaran sasaran volume penjualan/pangsa pasar/ keuntungan.
3.    Strategi strategi dan tindakan utama
4.    Anggaran pengeluaran
5.    Jadwal peristiwa




















F.   KESIMPULAN

Penjualan merupakan suatu kegiatan yang dimulai ketika syuatu produk telah jadi, ada  dan setelah terjadi transaksi penjualan, jadi penjualan adalah ilmu atau seni yang mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa yang ditawarkan. Manajemen Penjualan adalah suatu proses perencanaan , pengorganisasian, implementasi, pengendalian terhadap aktifitas kegiatan menjual yang dilakukan oleh perusahaan melalui tenaga penjualan.manajemen penjualan termasuk kegiatan penarikan, pemilihan, perlengkapan, penugasan, penentuan rute, supervise, pembayaran dan pemotivasian serta pengembangan kemampuan yang diberikan kepada tenaga penjual. Tujuan manajemen penjualan adalah mencapai hasil pengembangan usaha yang di rencanakan  dengan cara memotivasi anggota kelompok penjualan untuk melaksanakan tugasnya sampai batas kemampuan terbaiknya.
Motivasi adalah sesuatu yang membuat seseorang melakukan tugas/pekerjaab tertentu, dan sesuatu yang membuatnya mencurahkan segala usaha dan energi pada aoa yang dilakukannya. Gaya manajemen sangat dipengaruhi oleh kultur perusahaan dan kultur perusahaan ini biasanya banyak di pengaruhi oleh Kepala Eksekutif/Dewan Direksi. Banyak manajer penjualan kurang memperhatikan manfaat-manfaat motivasional dari satu sistem perencanaan dan kontrol yang baik. Mereka memperlakukan aspek manajemen penjualan ini sebagai sesuatu yang mekanis dan membosankan dan akibatnya menghasilkan suatu proses yang demotivasional.
































»»  READMORE...
Diberdayakan oleh Blogger.