MAKALAH
MANAJEMEN PEMASARAN
Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kepenjualan
Yang dibina oleh Ibu sopiah
Disusun oleh:
Wahyu Tama .K. (109411417810)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
EKONOMI
Oktober 2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
hidayah serta inayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MANAJEMEN PEMASARAN Analisis, Perencanaan,Implementasi, dan
Kontrol”. Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepenjualan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami
menyampaikan terima kasih kepada Ibu
Shopiah yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi dalam
menyelesaikan makalah ini. Selain itu,
kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan
membantu terselesainya makalah ini.
Kami
menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh
karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
penulisan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan pihak-pihak yang berkepentingan pada khususnya.
Malang, 09
Oktober 2011
Daftar Isi
i.
Cover................................................................................................................. i
ii.
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
iii.
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang........................................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
C.
Tujuan Masalah........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Merancang
strategi pemasaran untuk pemimpin, penantang, pengikut, dan perelung pasar 3
B.
Merancang dan
mengelolah strategi pemasaran global............................................ 8
C.
Mengelolah lini
produk, merek dan pengemasan.................................................... 12
D.
Mengelola
bisnis jasa dan jasa pendukung produk.................................................. 17
E.
Merancang
strategi dan program penetapan harga.................................................. 20
F.
Memilih dan
mengelola saluran pemasaran............................................................. 23
BAB III KESIMPULAN............................................................................................ 29
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perusahaan dalam
menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun
barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu
perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang
dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh
konsumen.
Dalam mencapai
strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya
perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting
karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap
apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan
kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang
ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan
salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai pada saat
sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk
bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi
pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau
tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang
dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal
ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
Jadi pemasaran
sangat penting bagi perusahaan, oleh karena itu saya mengambil judul buku
manajemen pemasaran untuk di jadikan makalah ini agar kita mangetahui bagaimana
manajemen pemasaran perusahaan itu.
B. Rumusan Masalah
Dari buku ini kami
mengambil bab tentang :
1.
Merancang strategi Pemasaran untuk Pemimpin, penantang, pengikut,
dan perelung pasar
2.
Merancang dan mengelola strategi pemasaran global
3.
Mengelola lini produk, merk dan pengemasan
4.
Mengelola bisnis jasa dan jasa pendukung produk
5.
Merancang strategi dan program penetapan harga
6.
Memilih dan mengelola saluran pemasaran
C.
Tujuan Masalah
Dalam membentuk makalah ini bertujuan agar pembaca mengetahui tentang:
1.
Mengetahui bagaimana merancang strategi Pemasaran untuk
Pemimpin, penantang, pengikut, dan perelung pasar
2.
Mengeahui bagaimana merancang dan mengelola strategi
pemasaran global
3.
Mengetahui bagaimana mengelola lini produk, merk dan
pengemasan
4.
Mengetahui bagaimana mengelola bisnis jasa dan jasa
pendukung produk
5.
Mengetahui bagaimana merancang strategi dan program
penetapan harga
6.
Mengatahui bagaimana memilih dan mengelola saluran pemasaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MERANCANG STRATEGI PEMASARAN UNTUK PEMIMPIN, PENANTANG,
PENGIKUT, DAN PERELUNG PASAR .
1.
Strategi pemimpin pasar
Banyak industri
memiliki satu perusahaan yang di akui sebagai pemimpin pasar. Perusahaan ini
memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar produk yang relevan. Perusahaan ini
biasanya memimpin perusahaan lain dalam perubahan harga, perkenalan produk
baru,cakupan distribusi, dan intensitas promosi.contoh pemimpin pasar yang
terkenal adalah General Motors (mobil), Kodak (fotografi), IBM (komputer
mainframe), XEROX (foto copy), Caterpillar (alat berat) dll.
a.
Memperluasa keseluruhan pasar
Perusahaan yang
dominan biasanya paing di untungkan jika
keseluruhan pasar meluas. Contohnya , jika orang indonesia suka memfoto, maka
KODAK akan paling di untungkan karena menjual lebih dari 80% film di negara
ini. Kalau KODAK dapat meyakinkan lebih banyak orang indonesia untuk membeli
kamera dan membuat foto, atau membuat foto di kesempatan lain selain liburan,
atau membuat membuat lebih banyak foto di tiap kesempatan, kodak akan untung
besar. Umumnya, pemimpin pasar perlu mencari pemakai baru, pengguna baru, dan
penambahan penggunaan produknya.
Pemakai baru, setiap kelas produk memiliki
potensi menarik pembeli yang tidak mengetahui produk itu atau yang menolaknya
karena harganya atau keistimewaanya yang kurang.produsen dapat mencari pemakai
baru di antara tiga kelompok. Misal , pembuat parfum dapat mencoba meyakinkan
wanita yang belum menggunakan parfum untuk menggunakan parfum.
Pengguna baru, pasar bisa di perluas dengan
menemukan dan mempromosikan penggunaan baru suatu produk. Miasal, orang amerika
umumnya makan sereal sarapan kering tigakali seminggu. Produsen sereal akan
untung jika mereka dapat mempromosikan
makan sereal di kesempatan lain selama hari itu, mungkun sebagai makanan
ringgan larut malam atau pagi menjelang siang.
Penambahan
penggunaan, strategi perluasan pasar ketiga adalah meyakinkan orang
untuk menggunakan lebh banyak produk itu setiap kali penggunaan. Jika produsen
sereal dapat meyakinkan orang untuk makan semangkok penuh sereal dari pada
setengah mangkok, total penjualan akan meningkat.
b.
Mempertahankan pangsa pasar
Sambil berusaha memperluas pasar keseluruhan, perusahaan yang dominan harus
terus mempertahankan bisnisnya saat ini terhadap serangan pesaing. Pemimpin itu seperti gajah yang di serang oleh kawanan
lebah. Lebah yang terbesar dan terganas terus menderung di sekeliling pemimpin.
Contohnya, coca cola harus teru berjaga-jaga terhadapa Pepsi cola, Kodak
terhadap Fuji dll. kadang-kadang pesaing itu dari dalam negeri sendiri kadang
juga dari luar negeri.
Pemimpin pasar itu harus mempertahankan wilayahnya sehingga pemimpin pasar harus tidak boleh puas
dengan keadaannya sekarang dan arus memimpin industri dalam mengembangkan
produk dan pelayanan pelanggan baru mepemimpin harus terus meningkatkan
evektivitas persainggan dan nila bagi pelanggan, pemimpin harus menerapkan
prinsip menyerang militer.
Persaingan perusahaan saat ini semakin ketat sehingga memicu perhatian
manajemen pada model perang militer, seperti yang di uraikan dalam tulisan Sun
Tsu, mushashi, Von Clausewitz, dan Liddell-Hart. Perusahaan yang unggul,
seperti negara yang unggul, di anjurkan untuk melindunggi kepentinggan mereka
dengan strategi seperti “memimpin saat terjepit”, “pembalasan tegas”, “perang
terbatas”, “respon bertahap”, “diplomasi kekerasan”, dan “sistem ancaman”.
c.
Memperluas pangsa pasar
Pemimpin pasar dapat meningkatkan labanya dengan meningkatkan pangsa
pasarnya. Dalam banyak pasar, satu titik pangsa pasar bernilai puluhan dolar.
Beberapa tahun
lalu, Strategic Planning Institute meluncurkan suatu penelitian berjudul Dampak
Strategi Pasar Terhadap Laba yang mencoba mengidentifikasi variabel variabel
paling penting yang mempengaruhi laba. Peelitian itu menemukan bahwa
profitabilitas perusahaan, di ukur ari laba sebelum pajak dibandingkan
investasi, meningkat sesuai pangsa pasar relatifnya dalam pasar yang di
layaninya. Ada 3 faktor yang harus di pertimbangkan sebelum mengejar
peningkatan pangsa pasar :
Ø
Faktor pertama adalah kemungkinan timbulnya tindakan anti
monopoli.para pesaing akan berteriak
“monopoli” jika suatu perusahaan dominan terus naik pangsa pasarnya.
Resiko ini mengurangi daya tarik kenaikan pangsa pasar yang terlalu besar.
Ø
Faktor ke dua adalah biaya ekonomi. Profitabilita akan mulai
turun jika pangsa pasar naik terus melebihi tingkat tertentu.
Ø
Faktor ke tiga adalah perusahaan mungkin melakukan strategi
bauran pemasaran yng keliru dalam mengejar pangsa pasar yang lebih tinggi
sehingga tdak menaikan laba. Walau variabel bauran pemasaran tertentu efektif
dalam meningkatkan pangsa pasar, tidak semua menaikan laba. Pangsa pasar yang
lebih tinggi cenderung menghasilkan laba lebih tinggi bila biaya per unit turun
dengan naiknya pangsa pasar dan jika biaya per unit turun dengan naiknya pangsa
pasar dan jika perusahaan menawarkan produk berkualitas unggul dan mengenakan harga
yang lebih tinggi yang jauh lebih dari cukup untuk menutup biaya menawarkan
biaya lebih tinggi.
Buzzell
dan Wiersema menemukan bahwa perusahaan yang menaikan pangsa pasar umumnya
berkinerja lebih baik dari para pesaingnua dalam tiga area: kegiatan produk
baru, kualitas produk relatif, dan pengeluaran pemasaran. Secara khusus :
Ø
Perusahaan yang menaikan pangsa pasar umumnya mengembangkan
dan menambah lebih banyak produk baru ke lini produk mereka.
Ø
Perusahaan yang meningkatkan lini kualitas produk mereka
relatif terhadap pesan menikmati kenaikan pangsa pasar yang lebih besar dari
pada meraka yang tingkat kualitasnya tetap atau menurun.
Ø
Perusahaan yang meningkatkan pengeluaran pemasaran lebih
cepat dari tingkat pertumbuhan pasar umumnya mencapai kenaikan pangsa pasar.
Ø
Perusahaan yang memotog harga merek ajauh lebih besar dari
pada para pesaing tidak mencapai kenaikan pangsa pasar yang berarti
2.
Strategi Penantang Pasar
Perusahaan yang menempati urutan kedua, ketiga dan seterusnya dapat di
sebut peringkat berikutnya (runner up) atau pengikut. Contohnya Colgate, Fort,
Montgomery Ward, Avis, Westinghouse dan
Pepsi Cola. Perusahaan peringkat berikutnya dapat mengambil salah satu dari dua
sikap. Mereka dapat menyerang pemimpin secara agresif untuk mendapatkan pangsa
pasar (penantang pasar-market challenger). Atau mereka mengikuti permainan dan
tidak menimbulkan gejolak (pengikut pasar – market follower).
Contoh kasus penantang pasar mengejar pemimpin pasar atau bahkan melampaui
pemimpin : Canon yang hanya sepersepuluh ukuran Xerox di pertengahan 70an,
sekarang memproduksi lebih banyak mesin fotocopy dari pada Xerox dll.
Dolan menemukan bahwa persaingan ketat dan perang harga lebih banyak
terjadi di industri dengan biaya tetap tinggi, biaya persediaan tinggi dan
permintaan primer yang jenuh, seperti baja, mobil, kertas dan kimia.
a.
Menetukan sasaran dan lawan strategis
Seorang penantang pasar harus menentukan dulu sasaran strategisnya.
Sebagian besar sasaran strategis penantang pasar adalah meningkatkan pangsa pasarnya.
Keputusan untuk menyerang berinteraksi dengan keputusan siapa yang akan di serang :
Ø
Menyerang pemimpin pasar. Ini merupakan strategi resiko
tinggi namun berimbalan tinggi dan masuk akal bila si pemimpin adalah “pemimpin
palsu” yang tidak melayani pasar dengan baik.
Ø
Menyerang perusahaan seukuran yang tidak bekerja dengan baik
dan kekurangan uang. Penantang pasar dapat menyerang perusahan yang memiliki
produk tua, yang mengenakan harga berlebihan, atau yang tiak memuaskan
pelanggan.
Ø
Menyerang perusahaan kecil lokal dan regional yang tidak
dengan baik dan kekuangan uang. Beberapa parusahaan bir besar tumbuh mencapai
ukuran sekarang tidak dengan mencuri pelanggan perusahaan lain tetapi dengan
memangsa perusahaan-perusahaan yang lebih kecil.
b.
Memilih strategi penyerangan umum
Ø
Serangan frontal. Penyerang di katakan melancarkan serangan
frontal atau berhadapan jika ia mengumpulkan kekuatan menentang lawannya.ia
menyerang kekuatan musuh bukan kelemahanya. Hasilnya tergantung pada siapa yang
lebih kuat dan lebih tahan. Dalam serangan frontal murni, si penyerang menyamai
produk, iklan, dan harga pesaing.
Ø
Serangan pengepungan. Manuver pengepungan adalah usaha untuk
meraih bagian besar daeran musuh melalui serangan kilat terpadu. Pengepungan
meliputi serangan besar di berapa sisi. Penyerang mungkin menawarkan kepada
pasar segala sesuatu yang di tawarkan peaing bahkan lebih, sehingga penawaran
tersebut tidak bisa di tolak. Pengepungan masuk akal jika penyerang memiliki
sumber daya lebih unggul dan percaya bahwa pengepungan cepat akan mematahkan
semangat musuh.
c.
Memilih strategi penyerangan khusus
Lima strategi penyerangan sangatlah luas. Penantang harus menyusun suatu
strategi total yang mencakup beberapa strategi khusus. Penantang pasar dapat
memilih dari beberapa strategi penyerangan khusus:
Ø
Strategi diskon harga : penantang dapat menjual suatu produk
yang sebanding dengan harga yang lebih murah. Ini adalah strategi inti untuk
pengecer diskon, seperti best buy dan office depot. Agar strategi diskon harga
berhasil, tiga kondisi harus di penuhi.
Pertama, penantang harus meyakinkan pembeli bahwa produk dan jasanya sebanding
dengan pemimpin. Kedua, pembeli harus sensitif terhadap perbedaan harga dan
merasa nyaman untuk berpindah pemasok. Ketiga, pemimpin pasar harus menolak
untuk memotong harganya walau di serang pesaing.
Ø
Strategi barang lebi murah : penantang dapat menawarkan
produk berkualitas rata-rata atau rendah dengan harga yang jauh lebih rendah.
Ø
Strategi barang prestis : penantang pasar dapat meluncurkan
suatu produk berkualitas lebih tinggi dan mengenakan harga yang lebih tinggi
dari pada pemimpin.
Ø
Strategi perluasan produk : penantang dapat menyerang
pemimpin dengan meluncurkan produk yang lebih beragam, sehingga memberikan
lebih banyak pilihan bagi pembeli.
Ø
Strategi perluasan produk: penantang dapat menerapkan
inovasi produk untuk menyerang posisi pemimpin.
Ø
Strategi pelayanan yang di tingkatkan: penantang dapat
mencoba menawarkan pelayanan yang baru atau lebih baik pada pelanggan.
Ø
Strategi inovasi distribusi. Penantang mungkin menemukan
atau mengembangkan suatu saluran distribusi baru.
Ø
Strategi pengurangan biaya manufaktur. Penantang mungkin
mempertahankan biaya manufaktur yang lebih rendah dari pada pesaing melalui
pembelian yang lebih efisien, biaya buruh yang lebih murah dan peralatan yang
ebih modern.
Ø
Promosi periklanan intensif : beberapa penantang menyerang
pemimpin dengan meningkatkan pengeluaran iklan dan promosi mereka.
d.
Strategi pengikut pasar
Ada empat strategi pengikut pasar yaitu :
Ø
Pemalsu(counterfeiter)
Ø
Pengklon (cloner)
Ø
Peniru (imitator)
Ø
Pengadaptasi (adapter)
3.
Strategi perelung pasar
Alternatif dari menjadi pengikut di pasar besar adalah menjadi pemimpin di
pasar kecil, atu relung pasar (niche). Peran spesialis berikut ini bagi para
pencari relung :
Ø
Spesialis pemakai akhir
Ø
Spesialis vertikal
Ø
Spesialis ukuran pelanggan
Ø
Spesialis pelanggan tertentu
Ø
Spesialis geografis
Ø
Spesialis produk atau lini produk
Ø
Spesialis ciri produk
Ø
Spesialis pesanan
Ø
Spesialis mutu/harga
Ø
Spesialis pelayanan
Ø
Spesialis saluran
B. MERANCANG DAN
MENGELOLA STRATEGI PEMASARAN GLOBAL
Dunia menyusut
pesat dengan munculnya komunikasi, transportasi dan arus keuangan yang lebih
cepat.produk yang di kembangkan di satu negara mendapat sambutan antusias di
negara-negara lain. Kitatidak akan terkejut mendengar seorang perusahaan jerman
memakai setelan italia menemui teman inggrisnya di restoran jepang kemudian
pulang untuk minum vodka rusia dan menonton melrose place di TV.
Banyak perusahaan
yang melakukan pemasaran internasional selama beberapa dekade. Nesle, shell,
bayer dan toshiba di kenal oleh sebagian besar konsumen di seluruh dunia. Tapi persaingan
global masa kini sangat ketat. Perusahaan domestik perusahaan domesik yang
sebelumnya tidak berfikir mengenai persaingan luar negeri seketika kini
menemukan pesaing ini. Jika perusahaan masuk ke pasar luar negeri resikonya pun
sangat tinggi, ada banyak tantangan.
1.
Memutuskan apakah bergerak ke luar negeri
Banyak perusahaan memilih tinggal di dalam negeri jika psar domestiknya
cukup besar. Para manajer tidak perlu mempelajari bahasa dan hukum neara lain,
bertransaksi dengan mata uang yang asing dan goyah, menghadapi ketidak pastian
politik dan hukum, atau merancang ulang produk mereka untuk menyesuaikan dengan
beragam harapan dan kebutuhan pelanggan. Bisnis akan lebih mudah dan aman. Ada
beberapa faktor yang dapat menarik suatu perusahaan ke arena internasional :
Ø
Perusahaan global yang menawarkan produk yang lebih baik
atau harga yang lebih murah mungkin menyerang pasar domestik perusahaan itu.
Ø
Perusahaan itu mungkin menemukan bahwa beberapa pasar asing
memberikan peluang laba lebih tinggi daripada pasar domestik.
Ø
Perusahaan itu mungkin ingin menguranggi ketergantungannya
pada suatu pasar untuk mengurangi resikonya.
Ø
Pelanggan perusahaan itu mungkin pergi ke luar negeri dan
membutuhkan pelayanan internasional.
Sebelum membuat
keputusan untuk bergerak ke luar negeri,
perusahaan harus menimbang beberapa resiko :
Ø
Perusahaan mungkin tidak mengerti preferensi pelanggan
luarnegeri dan gagal menawarkan produk yang menarik secara kompetitif.
Ø
Perusahaan mungkin meremehkan peraturan negara asing dan
mengalami biaya-biaya tidak terduga.
Ø
Negara asing mungkin mengubah hukum perdagangan dengan cara
yang tidak menguntungkan, mendevaluasi mata uangnya atau mengalami revolusi
politik dan menyita milik asing.
Ø
Karena adanya keuntunan dan resiko yang bertentangan,
perusahaan biasanya tidak bertindak sampai suatu peristiwa mendorong mereka ke
arena internasional.
2.
Menentukan pasar mana yang akan di masuki.
Dalam mentukan
untuk masuk ke luar negeri, perusahaan harus mendefinisikan tujuan dan
kebijakan pemasaran internasonalnya. Berapa proporsi penjualan luar negeri
terhadap total penjualan yang di inginkan. Kebanyakan perusahaan mulai dengan
proporsi kecil saat beralih ke luar negeri. Ayal dan Zif menyatakan bahwa
sebuah perusahaan harus memasuki lebih sedikit negara jika :
Ø
Biaya masuk ke pasar dan mengendalikan pasar tinggi
Ø
Biaya adaptasi produk dan komunikasi tinggi
Ø
Ukuran dan pertumbuhan populasi dan pendapatan tinggi di
negara negara awal yang di pilih
Ø
Perusahaan asing yang dominan dapat membuat hambatan masuk
tinggi.
Perusahaan juga
harus memtuskan jenis negara yang di pertimbangkan. Daya tarik negara di
pengaruhi oleh produk, faktor geografis, pendapatan dan populasi, iklim
politik, dan faktor faktor lain. Penjualan mungkin memiliki kecenderungan pada
kelompok negara atau bagian dunia tertentu.
3.
Menentukan bagaiman memasuki pasar
Setelah perusahaan memutuskan untuk mencapai suatu negara tertentu, ia
harus menentukan cara masuk yang baik. Pilihan luasnya adalah ekspor tidak
langsung, ekspor langsung, lisensi, usaha patungan, dan investasi langsung.
a.
Proses Internasionalisasi
Masalah yang di hadapi banyak negara adalah terlalu sedikit perusahaan yang
berpartisipasi dalam perdagangan luar negeri. Hal ini mencegah negara itu memperoleh penerimaan devisa yang cukup untuk
membayar impor yang di lakukan. Akibatnya , banayk pemerintah menyokong program
promosi ekspor yang agresif untuk mendapatkan devisa yang di perlukan. Program
ini seharusnya di dasarkan pada pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana
perusahaan menginternasionalisasi.
Johanson dan rekannya telah mempelajari proses internasionalisasi di antara
perusahaan-perusahaan swedia, mereka melihat perusahaan bergerak melalui empat
tahap :
Ø
Tidak ada kegiatan ekspor yang teratur
Ø
Ekspor lewat perwakilan agen
Ø
Pendirian satu atau lebih cabang penjualan
Ø
Pendirian fasilitas produksi di luar negeri
4.
Menentukan program pemasaran
Perusahaan yang
beroperasi di satu atau beberapa pasar luar negeri harus memutuskan seberapa
banyak mengadaptasi bauran strategi pemasaran mereka pada kondisi lokal. Di
satu sisi ekstrem adalah perusahaan yang mengunakan standardisasi bauran
pemasaran seluruh dunia. Standardisasi produk, promosi dan saluran distribusi
menjanjikan biaya terendah karena tida ada perubahan besar pada bauran
pemasaran yang ada sekarang. Di ekstrem lainya adalah adaptasi bauran
pemasaran, di mana produsen menyesuaikan elemen-elemen bauran pemasaran untuk
tiap pasar sasaran. Diantara kedua ekstrem tersebut terdapat banyak
kemungkinan.
5.
Menentukan organisasi pemasaran
Tergantung pada tingkat keterlibatan mereka dalam arena internasional,
perusahaan mengelola aktivitas pemasaran internasional mereka dalam tiga cara :
Ø
Departemen ekspor
Ø
Divisi internasional
Ø
Suatu organisasi global
C.
MENGELOLAH LINI PRODUK, MEREK, DAN PENGEMASAN
Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan ke suatu pasar untuk
memenuhikeinginan atau kebutuhan. Produk –produk di pasarkan meliputi barang
fisik, jasa, orang, tempat,dan gagasan. Ada lima tingkatan produk :
Ø
Tingkat yang paling dasar adalah manfaaat inti (core
benefit) yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya di beli pelanggan.
Ø
Pada tingkat ke dua, pemasaran harus mengubah manfaat inti
itu menjadi produk dasar.
Ø
Pada tingkat ke tiga, pemasar menyiapkan suatu produk yang
di harapkan.
Ø
Pada tingkat ke empatpemasar menyiapkan produk yang di
tingkatkan yang memenuhi keinginan pelanggan itu melampaui harapan mereka
Ø
Pada tingkat ke lima terdapat produk potensial yang mencakup
semua peningkatan dan tranformasi yang akhirnya akan di alami produk tersebut
di masa depan.
1.
Hirarki produk
Tiap produk berkaitan dengan produk-produk lain tertentu. Hirarki produk
terentang mulai dari kebutuhan dasar sampai produk-produk khusus yang memuaskan
kebutuhan khusus kita dapat megiden tifikasi tujuh tingkat hirarki produk. Di
sini kita mendefinisikan dan mengilustrasikan untuk asuransi jiwa :
1)
Keluarga kebutuhan (need family)
2)
Keluarga produk (product family)
3)
Kelas produk (product class)
4)
Lini produk (product line)
5)
Merek (brand)
6)
Unit produk (item)
a.
Klasifikasi produk
Pemasaran biasanya mengklasifikasi produk berdasarkan macam-macam
karakteristik produk: daya tahan, wujud, dan penggunaan. Ada beberapa
klasifikasi produk :
1)
Daya tahan dan wujud
Ø
Barang yang terpakai habis (nondurable goods)
Ø
Barang tahan lama (durable goods)
Ø
Jasa (service)
2)
Klasifikasi barang konsumsi
Ø
Convenience goods
Ø
Shopping goods
Ø
Specialty goods
Ø
Unsought goods
3)
Klasifikasi barang industri
Ø
Bahan baku dan suku cadang
Ø
Barang modal
Ø
Perlengkapan dan jasa bisnis
b.
Analisis lini produk
Manajer lini prouk harus mengetahui penjualan dan laba tiap unit produk
dalam lininya untuk menentukan unit produk mana yang akan di kembangkan, di pertahankan,
di kurangi, atau di hentikan. Mereka juga perlu memahami profil pasar. Tiap
produk penjualan dan laba lini produk. Manajer lini produk perlu mengetahui
presentase total penjualan dan laba yang di kontribusikan masing masing unit
produk dalam lini.
Profil pasar lini
produk. Manajer lini produk juga harus menganalisis bagaiman posisi lini
produknyaterhadap lini produk pesaing.
c.
Panjang lini produk
Masalah yang di
hadapi manajer lini produk adalah panjang lini produk yang optimal. Lini produk
terlalu pendek jika manajer dapat meningkatkan laba dengan menambah unit produk
: lini terlalu panjang jika manajer dapat meningkatkan laba dengan mengurangi
jenis produk.
Tujuan perusahaan mempengaruhi panjang lini produk. Perusahaan yang ingin
memperoleh pangsa pasar besar dan pertumbuhan pasar akan membawa lini yang
lebih panjang. Mereka kurang peduli walau beberapa jenis produk tidak
memberikan laba. Perusahaan yang mementingkan laba yang tinggi akan membawa
lini yang lebih pendek yang terdiri atas bebrapa unit produk yang terpilih
dengan cermat.
Lini produk cenderung semakin lama semakin panjang. Kelebihan kapasitas
produksi menimbulkan tekanan pada manajer lini produk untuk mengembangkan unit
produk baru. Suatu perusahaan dapat memperpanjnag lini produknya dengan dua
cara : perentangan lini ( line stretching) dan pengisian lini (line filling).
2.
Modernisasi lini
Walau panjang lini produk memadai, lini tersebut perlu di modernisasi.
Misalnya peralatan mesin suatu perusahaan memiliki penampilan tahun 1950an dan kalah
dari lini pesaing yang gayanya lebih modern.
Masalahnya adalah apakah akan modernisasi sedikit demi sedikit atau pun
sekaligus semuanya. Pendekatan sedikit demi sedikit memungkinkan perusahaan
melihat bagaiman perusahaan melihat bagaimana pandangan pelanggan dan agen
penjualan terhadap model baru tersebut. Modernisasi sedikit demi sedikit
membutuhkan lebih sedikit arus kas perusahaan. Kelemahan utama dari pendekatan
ini adalah memungkinkan pesaing mengetahui perubahan dan mulai merancang ulang
lini mereka.
Dalam pasar yang berubah cepat, modernisasi produk dilakukan secara terus
menerus. Perusahaan merencanakan peningkatan produk untuk mendorong migrasi
pelanggan ke unit produk yang berilai lebih tinggi, dan berharga lebih tinggi.
a.
Menonjolkan keistimewaan lini (line featuring)
Manajer lini produk biasanya memilih satu atau beberapa unit produk dalam
lini untuk di tampilkan (featured). Manjer mungking akan menampilkan model
promosi posisi rendah untuk berperan sebagai pembuka jalan.
b.
Pemangkasan lini
Manajer lini produk secara berkala harus menelaah berbagai unit produknya
untuk melihat yang perlu di pangkas. Ada dua kondisi yang menyebabkan
pemangkasan. Yang pertama adlah jika
lini produk mencakup unit produk buruk yang mengurangi labam unit produk yang
buruk ini dapat diidentifikasi melalui analisis penjualan dan biaya. Kondisi
lainnya adalah jika perusahaan kekurangan kapasitas produksi. Manajer harus
berkonsentrasi pada unit produk bermargin lebih tinggi. Perusahaan umumnya
memperpendek lininya pada periode
permintaan tinggi dan menambah lininya pada periode permintaan rendah.
3.
Keputusan merek
Dalam mengembangkan strategistrategi pemasaran untuk produk-produk
individual, penjual harus menghadapi keputusan pemberian merek (branding).
Pemberian merek merupakan masalah utama dalam strategi produk. Di satu pihak,
mengembangkan produk bermerek memerlukan pengeluaran investasi jangka panjang
yang besar, khususnya untuk iklan, promosi dan pengemasan. Banyak perusahaan
berorientasi merek men subkontrakan proses manufakturnya pada pihak lain.
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan atau kombinasi
hal hal tersebut yang di maksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari
seorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
Merek sebenarnaya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan
feature, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli. Merek-merek terbaik
memberikan jaminan kualitas. Tapi merek lebih dari sekedar simbol. Merek dapat
memiliki enam tingkat pengertian :
Ø
Atribut
Ø
Manfaat
Ø
Nilai
Ø
Budaya
Ø
Kepribadian
Ø
Pemakai
a.
Konsep dan pengukuran ekuitas merek
Merek bervariasi dalam hal kekuatan dan nilai yang dimilikinya di pasar.
Pada satu ekstrem adalah merek yang tidak di ketahui oleh sebagian besar
pembeli di pasar. Dan ada pula merek yang terhadapnya pembeli memiliki tingkat
kesadaran merek yang tinggi . aaker membedakan lima tingkat sikap pelanggan
terhadap merek mereka, dari rendah ke tinggi :
1)
Pelanggan akan menganti merek, terutama untuk alasan harga.
Tidak ada kesetiaan merek.
2)
Pelanggan puas.tidak ada alasan untk berpndah merek.
3)
Pelanggan puas dan merasa rugi bila berganti merek.
4)
Pelanggan menghargai merek itu dan menggangapnya sebagai
teman.
5)
Pelanggan terikat kepada merek itu.
b.
Tantangan dalam pemberan merek
Pemberian merek memberikan beberapa
tantangan bagi pemasar.
Keputusan merek: memberi merek atau tidak : keputusan pertama adalah apakah
perusahaan harus mengembangkan suatu nama merek untuk produknya. Di masalalu,
sebagian besar prouk tidak bermerek. Para produsen dan perantara menjual produk
mereka dalam satuan barel, bin, atau peti tanpa identifikasi pemasoknya.
Pembeli mengandalkan integritas penjual. Tanda merek pertama merupakan usaha
lembaga sosial pada abad pertengahan untuk mengharuskan para pengrajin mencantumkan
mereknya untuk melindungi diri mereka sendiri dan konsumen terhadap produk
berkualitas rendah.
Manfaat merek :
Ø
Merek memudahkan penjual memproses pesanan dan menelusuri
masalah.
Ø
Merek memberikan penjual kesempatan untuk menarik pelangganyang
setia dan mengntungkan
Ø
Merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar
Ø
Merek yang kuat membantu membangun citra perusahaan.
Keputusan sepongsor
merek : produsen memiliki beberapa pilihan terkaitan dengan sponsor merek.
Produk dapat diluncurkan sebagai merek produsen, merek distributor, pengecer,
toko, atau pribadi atau merek lisensi
Keputusan nama
merek : produsen yang memutuskan untuk memberi merek pada produknya harusmemilih
nama merek apa yang akan digunakan. Terdapat empat strategi :
Ø
Nama merek individual
Ø
Nama keluarga keseluruhan untuk semua produk
Ø
Nama nama keluarga yang berbeda untuk semua produk
Ø
Nama dagang perusahaan di kombunasi dengan nama produk
individual
Kualitas yang di
inginkan dari suatu merek di antaranya :
Ø
Harus menyatakan sesuatu tentang manfaat produk
Ø
Harus menyatakan kualitas produk seperti tindakan atau warna
Ø
Harus mudah di ucapkan, di kenal dan di inggat.
Ø
Harus berbeda
Ø
Harus tidak berarti buruk di negara lain.
Keputusan strategi
merek : Perusahaan memiliki lima pilihan dalam hal stategi merek. Perusahaaan
dapat memperkenalkan perluasan lini, perluasan merek, multi merek, merek baru,
merek bersama.
4.
Keputusan pengemasan dan pelabelan
Banyak produk fisik yang di pasarkan harus di kemas dan di beri label.
Pengemasan dapat memainkan peran kecil atau besar. Pengemasan mencakup semua
kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau pembungkus untuk suatu produk.
Ada berbagai fakor berperan dalam meningkatkan penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran :
Ø
Swalayan
Ø
Kemakmuran konsumen
Ø
Citra perusahaan dan merek
Ø
Peluang inovasi
Pelabelan
adalah subset dari pengemasan . penjual harus memberi label pada
produknya. Label bisa hanya berupa tempelan sederhana pada produk atau gambar
yang di rancang dengan rumit yang merupakan kesatuan dengan kemasan. Label bisa
hanya mencantumkan merek atau banyak informasi. bahkan jika penjual memilih
label yang sederhana saja, hukum mungkin mengharuskan adanya informasi tambahan.
D.
MENGELOLA BISNIS DAN JASA PENDUKUNG PRODUK
1.
Sifat dan klasifikasi
jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat di tawarkan oleh satu
pihak ke pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak di kaitkan pada satu
produk fisik.
Tawaran perusahaan ke pasar biasanya mencakup beberapa jasa. Komponen jasa
dapat merupakan bagian kecil atau bagian
utam adari total penawaran. Penawaran dapat di beakan menjadi lima kategori :
Ø
Barang berwujud murni.
Ø
Barang berwujud yang di sertai jasa
Ø
Campuran
Ø
Jasa utama yang di sertai barang dan asa tambahan
Ø
Jasa Murni
2.
Karakteristik jasa dan pemasarannnya
Jasa memiliki 4 karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan
program pemaasaran : tidak berwujud, tidak terpisahkan, bervariasi dan mudah
lenyap.
3.
Strategi pemasaran untuk perusahaan jasa
Perusahaan jasa tertinggal ari peusahaan manufaktur dalam menggunakan
pemasarana. Banyak bisnis jasa bersifat kecil dan tidak menggunakan teknik
managemen atau pemasaran formal. Ada juga bisnis jasa profesional yang dulunya
yakin bahwa menggunakan pemasaran itu tidak profesional . Bisnis jasa lainnya
menghadapi permintaan yang sangat banyak atau persaingan yang sangat sedikit
sampai akhir- akhir ini sehingga mereka tidak melihat perlunya pemasaran.
Pendekatan pemasaran 4p tradisional sering berhasil untuk barang tetapi
berbagai elemen tambahan memerlukan perhatian dalam bisnis jasa. Booms dan
Bibner menyarankan tambahan 3p yang terlibat dalam pemasaran jasa. Yaitu orang
(people) , buktti fisik ( phsycal epidance) dan proses ( proses). Karena
sebagian besar jasa diberikan oleh orang, seleksi, pelatihan dan motivasi
pegawai dapat membuat perbedaaan besar dalam kepuasan pelanggan. Idealnya,
pegawai harus memperlihatkan kompetensi, sikap memperhatikan, responsif,
inisiatif, kemampuan memecahkan masalah, dan niat baik.
a.
Mengolah perbedaan
Pemasar jasa sering mengeluh tentang sulitnya mendifirensiasikan jasa
mereka dengan paara pesaing. Deregulasi beberapa industri jasa utama (
komunikasi utama tranportasi, energi, perbankan) mengakibatkan persaingan harga
yang hebat. Alternatif bagi kompetensi harga adalah mengembangkan penawaran
penyampaian atau kesan yang berbeda.
b.
Mengelola kuallitas jasa
Salah satu cara utama mendiferensiasikan sebuah perusahaan jasa adalah
memberikan jasa berkuallitas lebih tinggi dari pesaing secara konsisten.
Kuncinya adalah memenuhi atau melebihi harapan kualitas jasa pelanggan sasaran.
Harapan pelanggan dibentuk oleh pengalaman lampau, pembicaraan dari mulut
kemulut dan iklan perusahaan jasa. Pelanggan memilih penyedia jasa berdasarkan
hal hal ini dan setelah menerima jasa itu mereka membandingkan jasa yang
dialami dengan jasa yang diharapkan. Jika jasa yang dialami berada di bawah
jasa yang diharapkan pelanggan tidak berminat lagi pada penyedia. Jika jasa
yang dialami memenuhi harapan mereka akan menggunakan penyedia itu lagi. Ada
lima kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan penyampaian jasa :
Ø
Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi managemen.
Ø
Kesenjangan antara persepsi managemen dan spesifikasi
kualitas jasa.
Ø
Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian
jasa.
Ø
Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.
Ø
Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang
diharapkan.
Ada penentu
kualitas jasa :
Ø
Keandalan
Ø
Daya tangkap
Ø
Kepastian
Ø
Empati
Ø
Berwujud
c.
Mengelola produktifitas
Perusahan jasa berada dalam tekanan berat untuk meningkatkan produktifitas.
Ada 7 pendekatan untuk meningkatkan produktifitas jasa.
Pertama, menyuruh penyedia jasa bekerja lebih cekatan
Kedua, meningkatkan kuantitas jasa dengan melepas kuantitas tertentu.
Ketiga, menindustrialisasikan jasa dengan menambah perlatan dan mensrtandarilali
produksi
Keempat, mengurangi atau menghilangkan kebutuhan akan jasa dengan
menentukan suatu solusi produk
Kelima, merancang jasa yang lebih efektif
Keenam, memberikan kepada pellanggan insentif untuk menggantikan pekerjaan
perusahaan dengan pekerjaan mereka sendiri
Ketujuh, memanfaatkan kemampuan teknologi
4.
Mengelola jasa pendukung produk
Sejauh ini kita memusatkan perhatian pada industri jasa. Yang tidak kalah
penting adalah industri berbasis produk yang harus menyediakan sekumpulan jasa
bagi pelanggannya. Produsen peralatan rumah tangga kecil, peralatan kantor,
traktor, komputer semua harus menyediakan jasa pendukung produk bagi pembeli.
Kenyataannya, jasa pendukung produk sedang menjadi medan pertempuran utama
untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Dipasar global perusahaan yang membuat
produk bagus tetapi memberikan dukungan produk lokal yang buruk akan mengalami
kerugian serius. Perusaan yang memberikan pelayanan berkualitas tinggi tidak
diragukan lagi akan mengungguli pesaingnya yang kurang berorientasi pelayanannya.
a.
Strategi purna jasa jual
Perusahaan harus menentukan bagaimana mereka ingin menawarkan jasa setelah
penjual kepada pelanggan. Kebanyakan perusahaan mengoperasikan departemen
pelayanan pelanggan. Kualitas departemen pelayanan planggan ini sangat berfariasi.
Pada satu ektrim terdapat departemen pelayanan pelanggan yang hanya meneruskan
telepon pelanggan ke orang atau departemen yang tepat untuk bertindak, dengan
sedikit tindak lanjut permintaan pelanggan tersebut telah dipuaskan. Pada
ekstrim lain terdapat departemen pelayanan pelanggan yang giat menerima
permintaan , saran dan bahkan keluahan pelanggan secara cepat.
E.
MERANCANG STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
1.
Penetapan harga
Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kali ketika perusahaan
tersebut mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru, ketika perusahaan
memperkenalkan produk regulernya kesaluran distribusi atau daerah baru dan
ketika perusahaan akan mengikuti lelang atau suatu kontrak kerja baru. Ada 6
langkah untuk menetapkan harga :
Ø
Memiih tujuan penetapan harga
Ø
Menentukan prmintaan
Ø
Memperkirakan biaya
Ø
Menganalisis biaya, harga dan penawaran pesaing
Ø
Memilih metode penetapan harga
Ø
Memilih harga akhir
2.
Mengadaptasi harga
Perusahaan biasnya
tidak menetapkan harga tunggal melainkan suatu struktur harga yang mencerminkan
perbedaan permintaan dan biaya secara geografis, kebuuhan segmen pasar, waktu
pembelian, tingkat pemesanan dan faktor-faktor lain. Salah satu akibat dari
pemberian diskon, potongan dan dukungan promosi. Perusahaan jarang mewujudkan
laba yang sama dari tiap unit yang di jualnya. Ada beberapa strategi adaptasi
harga :
Ø
Penetapan harga geografis
Ø
Diskon dan penetapan potongan harga
Ø
Penetapan harga promosi
Ø
Penetapan harga diskriminasi
Ø
Penetapan harga bauran produk
3.
Memulai dan menanggapi perubahan harga
Setelah mengembangkan strategi penetapan harga, perusahaan akan menghadapi
situasi yang mungkin mengharuskan mereka menurunkan atau menaikan harga.
a.
Memulai menurunkan harga
Beberapa keandaan mungkin menyebabkan perusahaan melakukuan penurunan
harga. Salah satunya adalah kelebihan kapasitas pabrik. Dalam keadaan ini
perusahaan memerlukan bisnis tambahan dan tidak dapat menciptakannya melalui
peningkatan usaha penjualan, perbaikan produk, atau cara lain.
Untuk mendorong
penjualan perusahaan mungkin akan meninggalkan penetapan harga ikut pimpinan
dan beralih kepenetapan harga agresif. Tapi dengan memulai dengan penurunan
harga perusahaan telah memicu timbulnya peran harga karena para pesaing akan
berusaha mempertahankan pangsa pasar mereka.
b.
Memulai peningkatan harga
Peningkatan harga yang berhasil dapat meningkatkan laba yang cukup besar.
Keadaan utama yang menyebabkan kenaikan harga adalah inflasi biaya. Kenaikan
biaya yang tidak dapat ditandingi oleh kenaikan produktifitas menipiskan margin
laba dan membuat perusahaan menaikan harga berkali-kali. Perusahaan sering
meningkatkan harga lebih dari kenaikan biaya untuk mengantisipasi inflasi
selanjutnya atau pengendalian harga oleh pemerintah. Praktik ini disebut
penetapan harga antisipatik. Faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga adalah
kelebihan permintaan. Ketika perusahaan tidak dapat memasok seluruh
pelangggannya, ia dapat menaikan harga, menjatah pasokan pada pelanggan, atau
keduanya.
c.
Reaksi atas perubahan harga
Perubahan harga apapun akan mempengaruhi pelanggan pesaing, distributor,
dan pemasok serta mungkin juga memancing raksi pemerintah.
Ø
Reaksi pelanggan
Pelanggan sering mempertanyakan motifasi di balik perubahan harga.
Ø
Reaksi pesaing
Perusahaan yang memikirkan untuk melakukan perubahan harga harus memperhatikan
pesaing maupun reaksi pelanggannya. Para pesaing kemungkinan besar akan
beresaksi jika jumlah perusahaan dalamindustrii tersebut sedikit, produknya
homogen, dan pembeli memiliki informasi lengkap.
d.
Menanggapi perubahan harga oleh pesaing
Dalam pasar yang bercirikan homogenitas produk yang tinggi, perusahaan
tidak memiliki pilihan kecuali mengikuti penurunan harga pesaing. Perusahaan
harus mencari cara untuk memperbaiki produk yang ditingkatkannya, tetapi jika
tidak berhasil maka perusahaan harus mengikuti penurunan harga terus. Dalam
pasar produk yang tidak homogen perusahan lebih memiliki kebebasan dalam
bereaksi terhadap perubahan perbedaan harga pesaing. Pembeli memilih penjual
berdasarkan berbagai pertimbangan : pelayanan , kualitas, keandalan, dan
faktor-faktor lain. Faktor ini mengurangi kepekaan pembeli terhadap perbedaan
harga yang kecil. Para pemimpin pasar sering menghadapi penurunan harga yang
agresif oleh perusahan kecil yang berusaha memperoleh pangsa pasar. Jika produk
perusahaan yang menyerang sebanding dengan produk pemimpin, harganya yang lebih
renda akan mengurangi pangsa pasar pasar pemimpin. Pemimpin dalam hal ini
memiliki beberapa pilihan :
Ø
Mempertahankan harga
Ø
Meningkatkan kualitas yang diyakini
Ø
Menurunkan harga
Ø
Meningkatkan harga dan memperbaiki kuailitas
Ø
Meluncurkan lini petarung berharga murah
F.
MEMILIH DAN MENGOLAH SALURAN PEMASARAN
1.
Saluran pemasaran
Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang
terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk
digunakan atau dikonsumsi. Sebagian besar produsen bekerja sama dengan
perantara pemasaran untuk membawa produk mereka kepasar. Para perantara
pemasaran membentuk suatu saluran pemasaran yang diesbut juga saluran
perdagangan atau saluran distribusi.
Mengapa produsen bersedia mendelegasikan beberapa tugas penjualan kepada
perantara? , delegasi iu berarti melepaskan sejumlah pengendalian atas cara dan
kepada siapa produk itu dijual. Produsen seolah meletakkan nasib perusahaan
ketangan perantara. Tetapi produsen memperoleh beberapa keuntungan dengan
menggunakan perantara :
Ø
Banyak produsen kekurangan sumberdaya finansial untuk
menjalankan pemasaran langsung
Ø
Dalam beberapa khasus pemasaran langsung memang tidak layak
Ø
Produsen yang membangun saluran pemasaran mereka sendiri
sering memperoleh pengembalian yang lebih besar dengan meningkatkan investasi
mereka pada bisnis utama.
Penggunaan
perantara sebagian besar karena keunggulan efisensi mereka dalam membuat
barang-barang tersedia secara luas dan mudah diperoleh oleh pasar sasaran.
a.
Fungsi dan arus saluran pemasaran
Sebuah saluran pemasaran melaksanakan tugas memindahkan barang dari
produsen ke konsumen. Hal itu mengatasi kesenjangan waktu, tempat, dan
pemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari orang – orang yang membutuhkan
atau menginginkannya. Anggota saluran pemasaran melaksanakan sejumlah fungsi
utama:
Ø
Informasi
Ø
Pomosi
Ø
Pemesanan
Ø
Pembiayaan
Ø
Mengambilan resiko
Ø
Pemilikan fisik
Ø
Pembayaran
Ø
Hak milik
Sebagai fungsi
(fisik kepemilikan dan promosi) ini
berlangsung dalam arus maju (forward flow) dari perusahaan ke pelanggan;
sebagaian fungsi (pesanan dan pembayaran) terjadi dalam arus mundur ( backward
flow) dari pelanggan keperusahaan ; dan sebagian fungsi (informasi, negoisasi,
pembiayaan dan pengambilan resiko) terjadi dalam dua arah.
b.
Tingkat – tingkat saluran
Tiap perantara yang melakukan tugas membawa produk dan kepemilikannya lebih
dekat kepembeli akhir merupakan satu tingkat salauran. Karena produsen dan
pelanggan akhirnya melakukan pekerjaan, mereka merupakan bagian dari setiap
saluran.
Ø
Saluran nol-tingkat ( juga disebut saluran pemasaran
langsung)
Terdiri satu perusahaan manufaktu yang menjual langsung kepelanggan akhir.
Cara utama pemasaran langsung adalah penjualan dari rumah kerumah , peasana
lewat pos, pemasaran melalui telfon dan lain-lain.
Ø
Saluran satu-tingkat
Berisi satu perantara penjualan seperti pengecer.
Ø
Saluran dua-tingkat
Berisi dua perantara. Dalam pasar barang konsumsi, mereka umumnya adalah
pedangang besar dan pengecer.
Ø
Saluran tiga-tingkat
Berisi tiga perantara, misalnya dalam industri pengemasan daging pedagang
besar menjual kepemborong yang akan menjualnya ke beberapa penjual ecer kecil.
c.
Saluran di sektor jasa
Konsep saluran pemasaran tidak terbatas pada distribusi barang fisik.
Produsen jasa dan gagasan juga menghadapi masalah untuk membuat keluaran mereka
tersedia dan terjangkau oleh populasi sasaran. Misalnya, sekolah mengembangkan
sistem penyebaran pendidikan dan rumah sakit sistem penyampaian kesehatan. Dengan
berkembangnya teknologi, penyampaian sejumlah jasa menjadi semakin mudah bagi
penyedia dan semakin mudah bagi penyedia dan semakin nyaman bagi pelangan.
Saluran pemasaran juga di gunakan dalam memasarkan orang.
2.
Keputusan rancangan-saluran
Dalam merancang saluran pemasaran, produsen harus memutuskan apa yang
ideal,apa yang mungkin dan apa yang tersedia. Perusahaan baru biasanya mulai
sebagai usaha lokal yang menjual di pasar terbatas. Karena modalnya terbatas,
biasanya perusahaan ini menggunakan perantara yang sudah ada. Jumlah perantara
di pasar modalnya terbatas, biasanya perusahaan ini menggunakan perantara yang
sudah ada. Jumlah perantara di pasar lokal cenderung terbatas : sedikit agen
penjual produsen, sedikit pedagang besar, sedikit pengecer mapan, sedikit
perusahaan pengangkut dan sedikit gudang. Memutuskan mana saluran yang terbaik
mungkin bukan masalah. Masalahnya adalah meyakinkan satu atau sedikit perantara
yang tersedia untuk menanggani lini perusahaan manufaktur tersebut.
Jika perusahaan bau itu berhasil ia akan berkembang ke berbagai pasar baru.
Kembali produsen tersebut cenderung menggunakan perantara yang ada, walau itu
berarti menggunakan jenis saluran pemasaran yang berbeda di daerang yang
berbeda. Dalam pasar yang lebih kecil , perusahaan mungkin menjual langsung ke
pengecer, di pasar yang lebih besar ia mungkin menjual lewat distributor.
a.
Menganalisis tingkat hasil pelayanan yang di inginkan
pelanggan.
Memahami apa, di mana, mengapa, kapan, dan bagaimana pelanggan sasaran
membeli merupakanlangkah pertama dalam merancang saluran pemasaran. Pemasaran
harus memahami tingkat hasil pelayanan yang di inginkan pelangggan sasaran.
Saluran membuat lima hasil pelayanan :
·
Ukuran lot
·
Waktu tunggu
·
Kenyamanan tempat
·
Variasi produk
·
Pelayanan pendukung
b.
Menetapkan tujuan dan batasan saluran
Tujuan saluran
harus di nyatakan dalam bentuk tingkat hasil pelayanan yang di targetkan.
Menurut Bucklin, dalam kondisi kmpetitif, institusi saluran harus mengatur
tugas fungsional mereka untuk meminimumkan total biaya saluran berkenaan dengan
tingkat hasil pelayanan yang di inginkan tingkat hasil pelayanan yang berbeda.
Perencanaan saluran yang efektif perlu menentukan segmen pasar mana yang akan
di layani dan saluran yang terbaik yang akan di gunakan untuk setiap kasus.
c.
Mengidentifikasi alternatif saluran utama
Setelah suatu perusahaan mengidentifikasi pasar sasaran dan posisi yang di
inginkan, ia harus mengidentifikasi alternatif salurannya. Suati
alternatif saluran di gambarkan dengan
tiga elemen : jenis perantara bisnis yang tersedia, jumlah perantara yang diperlukan,
serta syarat dan tanggung jawab tiap peserta saluran. Alternatif saluran :
·
Wiraniaga perusahaan
·
Agen produsen
·
Distributor industri
Perusahaan harus
memutuskan jumlah perantara yang digunakan pada tiap tingkat saluran. Ada tiga
strategi yang tersedia : distribusi eksklusif, distribusi selektif, dan
distribusi intensif.
d.
Mengevaluasi alternatif saluran pemasaran utama
Andaikan seseorang produsen telah mengidentifikasi beberapa alternatif
saluran pemasaran dan ingin menentukan satu yang terbaik. Tiap alternatif harus
di evaluasi menurut kriteria ekonomi, pengendalian, dan adaptasi.
3.
Keputusan manajemen saluran
Setelah suatu perusahaan memilih sebuah alternatif saluran, tiap perantara
harus di seleksi, dimotifasi dan di evaluasi. Pengaturan saluran juga harus di
modifikasi dari waktu ke waktu.
a.
Memilih anggota saluran
Keampuan produsen berbeda dalam hal menarik perantara yang memenuhi syarat
dalam saluran pemasaran yang di pilih. Beberapa produsen tidak menemui masalh
dalam mandapatkan perantara. Di ekstrem lain terdapat produsen yang harus
bekerja keras untuk memperoleh perantara memenuhi syarat.
b.
Memotivasi anggota saluran pemasaran
Perantara harus terus di motivasi untuk melakukan tugas terbaiknya. Syarat
syarat yang membuat mereka bergabung dalam saluran memberikan motivasi, namun
ini harus di tambah dengan pelatihan, pengawasan, dan dorongan. Produsen tidak
boleh hanya menjual melalui perantara tetapi juga menjual kepada mereka.
c.
Dinamika saluran
Saluran distribusi tidak tinggal
diam. Intitusi perdagangan besar dan pengecer baru bermunculan, dan siste
saluran baru berkembang. Pada bagian ini kita akan melihat perkembangan baru
dari sistem pemasaran vertikal, horisontal, dan multi saluran .
d.
Peranan perusahaan individual dalam sebuah saluran pemasaran
Tiap perusahaan dalam suatu industri harus mendefinisikan perananya dalam
sistem saluran. Mc Cammon membedakan lima peranan :
·
Orang dalam (insider)
·
Pejuang (striver)
·
Pelengkap (complementer)
·
Pendatang sementara (transient)
·
Inivator luar (outside innovator)
4.
Kerja sama, konflik, dan persaingan saluran
Betapapun baiknya saluran pemasaran di rancang dan di kelolah, akan tetap
ada konflik, paling tidak karena kepentingan entitas bisnis independen yang
tidak selalu sejalan.
a.
Jenis konflik dan persaingan
Andaikan produsen membentuk saluran vertikal yang terdiri dari pedagang
besar dan pengecer. Produsen itu mengharapkan kerja sama saluran yang akan
menghasilkan total keuntungan saluran
yang lebih besar dari pada yang di hasilkan tiap anggota saluran jika bertindak
hanya untuk kepentingan sendiri.
Ada dua jenis konflik : konflik saluran vertikal terjadi apabila ada
konflik antara tingkatan berbeda dalam saluran yang berbeda dalam saluran yang
sama. Konflik saluran horisontal terjadi apabila ada konflik antara para
anggota di tingkat yang sama dalm saluran itu.
b.
Penyebab konflik saluran
Membedakan sebab-sebab konflik saluran yang berbeda merupakan hal yang
penting, beberapa penyebab mudah di selesaikan yang lain lebih sulit.
Satu penyebab utama
adalah ketidak sesuaian sasaran. Kadang-kadang konflik timbul dari peran dan
hak yang tidak jelas. Selain itu konflik dapat juga berasal dari perbedaan
persepsi.
c.
Mengelola konflik saluran pemasaran
Konflik saluran
tertentu dapat bersifat konstrukitif. Ia dapat mengarah pada penyesuaian yang
lebih dinamis terhadap lingkungan yang berubah. Tapi terlalu banyak konflik
akan menganggu. Masalahnya bukan menghilangkan konflik tapi mengelolahnya
dengan lebih baik. Ada beberapa mekanisme untuk manajemen konflik yang efektif
:
·
Sasaran superordinat
·
Pertukaran orang
·
Kooptasi
·
Keangggotaan bersama di dalam dan di antara asosiasi
perdagangan
·
Diplomasi
d.
Masalah masalah hukum dan etis dalam hubungn saluran
Pada umumnya, perusahaan secara hukum bebas untuk mengembagkan peraturan
saluran apapun yang sesuai untuk mereka. Bahkan hukum yang mempengaruhi saluran
berusaha mencegah taktik perusahaan yang eksklusif yang dapat menghalangi perusahaan lain menggunakan saluran yang di
inginkan. Sebagian besar peraturan saluran pemasaran berhubungan dengan hak dan
kewajiban bersama para anggota saluran begitu mereka membentuk suatu hubungan.
ada beberapa legalitas dari saluran tertentu yaitu perjanjian eksklusif,
wilayah eksklusif persetujuan mengikat dan hak hak penyalur.
BAB III
KESIMPULAN
Banyak industri memiliki satu perusahaan yang di akui sebagai pemimpin
pasar. Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar produk yang
relevan. Perusahaan ini biasanya memimpin perusahaan lain dalam perubahan
harga, perkenalan produk baru,cakupan distribusi, dan intensitas promosi.
Perusahaan yang menempatiurutan kedua, ketiga dan seterusnya dapat di sebut
peringkat berikutnya (runner up) atau pengikut. Contohnya Colgate, Fort,
Montgomery Ward, Avis, Westinghouse dan
Pepsi Cola.
Perusahaan peringkat berikutnya dapat mengambil salah satu dari dua sikap.
Banyak perusahaan yang melakukan pemasaran internasional selama beberapa
dekade. Nesle,shell, bayer dan toshiba di kenal oleh sebagian besar konsumen di
seluruh dunia.tapi persaingan global masa kini sangat ketat. Perusahaan
domestik perusahaan domesik yang sebelumnya tidak berfikir mengenai persaingan
luar negeri seketika kini menemukan pesaing ini. Perusahaan yang menempati
urutan kedua, ketiga dan seterusnya dapat di sebut peringkat berikutnya (runner
up) atau pengikut. Contohnya Colgate, Fort, Montgomery Ward, Avis, Westinghouse dan Pepsi Cola.
Perusahaan peringkat berikutnya dapat mengambil salah satu dari dua sikap.
Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat
dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau
dikonsumsi. Sebagian besar produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran
untuk membawa produk mereka kepasar. Para perantara pemasaran membentuk suatu
saluran pemasaran yang diesbut juga saluran perdagangan atau saluran
distribusi.
1 komentar:
hmmm ,, padahal niat'a mw nge liat makalah ,, eh malah nge liat poto yg punya blog -___- cakep bener mba'a :D cantik makalah'a >_<
Posting Komentar